Thursday, February 7, 2013

PERKARA YANG PENTING TENTANG MAYAT: Oleh Tgk. Muhammad Rizal, S.Ag




PERKARA YANG PENTING TENTANG MAYAT
Oleh Tgk. Muhammad Rizal, S.Ag


1.           LAFADH NIAT SHALAT ATAS MAYIT LAKI-LAKI (POSISI SEBAGAI IMAM)

أُصَلِّى عَلَى هٰذَا اْلمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ إَمَامًا ِللهِ تَعَالىٰ

2.           LAFADH NIAT SHALAT ATAS MAYIT PEREMPUAN (POSISI SEBAGAI IMAM)


أُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ اْلمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ إَمَامًا ِللهِ تَعَالىٰ

3.           LAFADH NIAT SHALAT ATAS MAYIT LAKI-LAKI (POSISI SEBAGAI MAKMUM)

أُصَلِّى عَلَى هٰذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالىٰ

4.           LAFADH NIAT SHALAT ATAS MAYIT LAKI-LAKI (POSISI SEBAGAI MAKMUM)

أُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالىٰ


5.           DOA BAGI MAYIT PADA RAKAAT KE TIGA

اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالمْاَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوُبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه، وَأَدْخِلْهُ اْلجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابَ اْلقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

6.           LAFADH DOA BACAAN PADA TAKBIR YANG KE TIGA SHALAT ATAS MAYIT ANAK-ANAK
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، اللّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا ِلاَبَوَيْهِ، وَسَلَفًا وَّذُخْرًا وَّعِظَةً وَّاعْتِبَارًا وَّشَفِيْعًا، وَثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ عَلَى قُلُوْبِهِمَا، وَلاَ تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ، وَلاَ تَحْرِمْهُمَا أَجْرَهُ
7.           BILA MAYIT ANAK-ANAK DARI HASIL ZINA DIBACA:

اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، اللّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا ِلاأُمِّهِ

8.           DOA MENCARIK KAIN KAFAN
Doa yang dibaca ketika mencarik kain kafan adalah:
بسم الله الرّحمن الرّحيم اللّهمّ اجْعَلْ هٰذِهِ الثَّوْبَ لَهُ  لَهَا رَحْمَةً وَ نِعْمَةً وَ حِفْظَةً وَ كَرَمَةً وَ نُوْراً وَ حِجَاباً مَسْتُوْراً بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحمِيْنَ
9.           DOA MEMBUKA KUBUR
Bagi siapa yang membuka kubur disunnatkan untuk membaca doa dibawah ini:
اللّهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَهُ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضٍ الجَنَّةِ وَ لاَ تَجْعَلْ قَبْرَهُ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِّرَانِ

10.        HUKUM MENANAM MAYIT
Fardhu Kifayah menanam mayit di dalam  hufrah (lobang) yang aman dari bau (setalah ditimbun tanah) dan aman dari pembongkaran yang dilakukan oleh binatang buas (pemakan bangkai).

11.        UKURAN LUAS KUBURAN
Lobang kubur yang paling sempurna adalah yang luas dan dalamnya 4 dzira’ (hasta) tangan.
12.          MANAKAH YANG LEBIH SEMPURNA, “LAHAD” ATAU “SYAQ” ?
Yang akmal (paling sempurna) menjadikan tempat mayit di dalam kubur  dengan bentuk “LAHAD” yaitu: membuat lobang di samping bawah kubur (arah barat) dengan ukuran yang dapat muat mayit. Ini bila tanah pekuburannya keras.
Adapun bila tanah pekuburannya tidak keras (gembur) dan mudah longsor  maka yang terlebih afdhal adalah dibuat bentuk “SYAQ” yaitu menggali lobang ditengah-tengah (bagian bawah) kubur seperti berbentuk sungai, lalu dibina disekelilingnya dengan batu-bata atau dengan selainnya dan meletakkan mayit ditengah-tengah.
13.         TATA CARA MELETAKKAN MAYAT DALAM KUBUR
Wajib meletakkan mayit didalam kubur dengan membaringkan dan wajah menghadap qiblat. Dan Sunnat meng-ifdha (menempelkan) pipi kanan mayit setelah kafannya dibuka pada tanah, untuk menampakkan istikanah (kerendahan diri) dan dzilli (kehinaan). Dan disunnatkan pula membantali kepalanya dengan seumpama batu merah/tanah yang sudah dikepal.

14.         HUKUM MELETAKKAN MAYIT DALAM PETI
Makruh meletakkan mayit di dalam shunduq (peti), kecuali karena tanah pekuburan mudah longsor, maka wajib mayat dimasukkan dalam shunduq (peti).
Haram menanam mayit yang tanpa  dengan memberi sesuatu yang bisa menjaga mayat daari tanah longsor.

15.          MENANAM DUA MAYIT YANG BERLAINAN JENIS KELAMIN DALAM SATU LOBANG
Haram menanam dua orang mayit yang berlainan jenis kelaminnya di dalam satu lobang. Ini bila kedua mayit tersebut (yang ditanam dalam satu lobang) tidak ada hubungan mahram dan bukan hubungan suami isteri. Apabila antara keduanya ada hubungaan mahram atau hubungan suami isteri, maka hukumnya Makruh. Sama hukumnya (makruh) menguburkan mayat yang sama jenis di dalam satu lobang. (Ini semua perkara haram dan makruh dalam menanamkan mayat dalam satu lobang) kalau tanpa hajat (kebutuhan yang mendesak) yang mengharuskan. (bila dengan sebab hajat atau sukar menanamkan kecuali mesti dalam satu lobang, maka tidak haram dan tidak makruh).
16.        MENANAM MAYIT DI ATAS KUBURAN MAYAT LAIN
Haram menanam mayit di dalam lobang kubur (yang sudah ditanam) mayit lain, sekalipun sama jenis kelaminnya. (keharaman ini) sebelum binasa/punah mayat lama. Untuk mengetahui kepunahan mayat lama tersebut diserahkan penyelidikannya kepada ahli bumi (ahli forensik)

17.           SEPOTONG TULANG MAYIT DITEMUKAN SEBELUM SELESAI PENGGALIAN BARU
Bila didapatkan sepotong tulang mayit (yang lama) sebelum selesai penggalian mayit baru, maka wajib menimbunkan tanah galian kembali. Bila penggalian sudah selesai (sempurna) maka tidak wajib menimbunkan kembali (tanah galian), dan tulang tersebut (milik mayit lama) boleh ditanam bersama-sama mayit yang baru.

18.     HUKUM MELAKUKAN PEMAKAMAN DIMALAM HARI
Tidak dimakruhkan melakukan pemakaman /penguburan mayit dimalam hari, berbeda dengan pendapat Imam Hasan al-Basri yang memakruhkan. Dan melakukan pemakaman di siang hari lebih utama daripada malam hari

19.     TINGGI TANAH KUBURAN SETELAH DITIMBUN LEBIH KURANG SEJENGKAL....
Disunnatkan meninggikan timbunan tanah kuburan dengan ukuran lebih kurang sejengkal. Dan meratakannya lebih aula (utama) daripada mentasnimkannya (menbuat lancip seperti punuk unta).

20.     DOA YANG DIBACA KETIKA MEMASUKKAN MAYIT KE DALAM KUBUR
Disunnatkan membaca doa ketika memasukkan mayit ke dalam kubur. inilah doa yang dibaca:
بِسم الله الرّحمن الرّحيْم  بِسْمِ اللهِ وَ باِاللهِ وَ مِنَ الله عَلى مِلَّةِ رسول الله صلّى الله عليه و سلّم


21.     SUNNAT MEMBUMBUHI (MENGEPAL) TANAH DAN DI LETAKKAN DI SISI MAYIT

Disunnatkan bagi orang yang berada atas liang kubur (ketika penanaman mayit), membubuhi (tanah yang sudah di kepal) tiga kali dengan tangannya. Untuk kali yang pertama sambil mengucapkan:  مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ
Dan pada kali yang kedua dengan ucapan:
مِنْهَا نُعِيْدُكُمْ
Dan pada kali yang ketiga dengan ucapan:
وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرٰى
22.     SUNNAT MELETAKKAN (MENANCAPKAN) PELEPAH KURMA YANG MASIH HIJAU DAN MENABURKAN BUNGA YANG MASIH SEGAR DIATAS KUBUR

Sunnat meletakkan pelepah kurma yang masih hijau/segar di atas kubur “sebagai ittiba’ (ikut sunnah Rasul), karena hal tersebut dapat diringankan azab (bagi simayit di dalam kubur) dengan berkat tasbih pelepah tersebut.
Dan apa yang biasa dilakukan (oleh orang-orang) seperti menaburkan bunga yang masih segar adalah (sunnat juga) diqiyaskan hukumnya dengan pelepah tersebut

23.     SUNNAT ZIARAH KUBUR BAGI LAKI-LAKI DAN MAKRUH BAGI PEREMPUAN
و يندب (زيارة قبور لرجل) لا لانثى، فتكره لها. نعم، يسن لها زيارة قبر النبي (ص). قال بعضهم: وكذا سائر الانبياء، والعلماء، والاولياء
Disunnatkan ziarah kubur bagi laki-laki dan tidak disunnatkan bagi perempuan bahkan makruh bagi mereka. Namun disunnatkan (bagi perempuan) untuk menziarahi kubur Nabi SAW. Sebahagian ulama berpendapat : begitu juga (disunnatkan) menziarahi kubur para Nabi, Ulama dan Aulia.

24.     DOA KETIKA MENANAM BATU NISAN (BATEE JEURAT) DI ATAS KUBUR
Doa yang dibaca ketika menanam Batu Nisan di atas kubur mayat adalah sbb:
بِسم الله الرّحمٰن الرَّحِيْمِ اللّهُمَّ اجْعَلْ هٰذاَ الْحَجَرَةَ رَحْمَةً وَ فْضْلاً وَاسِعاً فىِ قِبْرِهِ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

25.     DOA MENANAM KAYU DI ATAS KUBUR
Doa yang dibaca ketika menanam Kayu (kayu yang hidup) di atas kubur mayat adalah sbb:
اللّهُمَّ اجْعَلْ هٰذِهِ الشَّجَرَةَ رَحْمَةً وَ فَضْلاً وَاسِعاً فِي قَبْرِهِ

26.     SUNNAT MEMBACA DI ATAS KUBUR APA SAJA YANG MUDAH DARI AYAT ALQURAN
ويسن كما نص عليه - أن يقرأ من القرآن ما تيسر على القبر، فيدعو له مستقبلا للقبلة.
Dan disunnatkan membaca di atas kubur apa saja yang mudah dari ayat AlQuran, lalu berdoa bagi mayit dalam keadaan menghadap qiblat.

27.     SUNNAT MEMBERI SALAM BAGI PEZIARAH KUBUR TERHADAP AHLI KUBUR
وسلام لزائر على أهل المقبرة عموما، ثم خصوصا، فيقول: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ عند أول المقبرة
ويقول عند قبر أبيه مثلا  السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا وَالِدِيْ
Dan disunnatkan memberi salam bagi peziarah kubur terhadap ahli kubur dengan memberi salam secara umum kemudian memberi salam khusus. Berkata dengan salam umum ketika mula-mula masuk maqbarah (pemakaman):
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ
Dan mengucapkan (oleh peziarah) ketika mendekati kubur orang tuanya dengan ucapan:
السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا وَالِدِيْ  
-------------------------------------------------------------------------
وَالله ُأَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
-----------
Sumber Kitab:
-Fathul Mu’in juzu’ 3
-Irsyadul ‘Ibad Melayu
-Risalah Kumpulan Doa-Doa Peusijuk dan Doa mengurus Mayit

No comments:

Post a Comment