PERKARA YANG PENTING TENTANG MAYAT
Oleh Tgk. Muhammad Rizal, S.Ag
1.
LAFADH
NIAT SHALAT ATAS MAYIT LAKI-LAKI (POSISI SEBAGAI IMAM)
أُصَلِّى
عَلَى هٰذَا اْلمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ إَمَامًا ِللهِ
تَعَالىٰ
2.
LAFADH
NIAT SHALAT ATAS MAYIT PEREMPUAN (POSISI SEBAGAI IMAM)
أُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ اْلمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ إَمَامًا ِللهِ تَعَالىٰ
3.
LAFADH
NIAT SHALAT ATAS MAYIT LAKI-LAKI (POSISI SEBAGAI MAKMUM)
أُصَلِّى
عَلَى هٰذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ
تَعَالىٰ
4.
LAFADH
NIAT SHALAT ATAS MAYIT LAKI-LAKI (POSISI SEBAGAI MAKMUM)
أُصَلِّى
عَلَى هٰذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا
ِللهِ تَعَالىٰ
5.
DOA
BAGI MAYIT PADA RAKAAT KE TIGA
اللّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ
مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالمْاَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا
كَمَا يُنَقَّى الثَّوُبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا
مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه، وَأَدْخِلْهُ
اْلجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابَ اْلقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
6.
LAFADH
DOA BACAAN PADA TAKBIR YANG KE TIGA SHALAT ATAS MAYIT ANAK-ANAK
اللّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، اللّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا ِلاَبَوَيْهِ، وَسَلَفًا وَّذُخْرًا
وَّعِظَةً وَّاعْتِبَارًا وَّشَفِيْعًا، وَثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا، وَأَفْرِغِ
الصَّبْرَ عَلَى قُلُوْبِهِمَا، وَلاَ تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ، وَلاَ تَحْرِمْهُمَا
أَجْرَهُ
7.
BILA
MAYIT ANAK-ANAK DARI HASIL ZINA DIBACA:
اللّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، اللّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا ِلاأُمِّهِ
8.
DOA
MENCARIK KAIN KAFAN
Doa
yang dibaca ketika mencarik kain kafan adalah:
بسم
الله الرّحمن الرّحيم اللّهمّ اجْعَلْ هٰذِهِ الثَّوْبَ لَهُ لَهَا رَحْمَةً وَ نِعْمَةً وَ حِفْظَةً وَ كَرَمَةً
وَ نُوْراً وَ حِجَاباً مَسْتُوْراً بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحمِيْنَ
9.
DOA
MEMBUKA KUBUR
Bagi siapa yang membuka kubur
disunnatkan untuk membaca doa dibawah ini:
اللّهُمَّ
اجْعَلْ قَبْرَهُ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضٍ الجَنَّةِ وَ لاَ تَجْعَلْ قَبْرَهُ حُفْرَةً
مِنْ حُفَرِ النِّرَانِ
10.
HUKUM
MENANAM MAYIT
Fardhu Kifayah menanam mayit di dalam hufrah (lobang) yang
aman dari bau (setalah ditimbun tanah) dan aman dari pembongkaran yang
dilakukan oleh binatang buas (pemakan bangkai).
11.
UKURAN
LUAS KUBURAN
Lobang kubur yang paling sempurna adalah
yang luas dan dalamnya
4 dzira’ (hasta) tangan.
12.
MANAKAH YANG LEBIH SEMPURNA, “LAHAD”
ATAU “SYAQ” ?
Yang akmal (paling sempurna)
menjadikan tempat mayit di dalam kubur
dengan bentuk “LAHAD”
yaitu: membuat lobang di samping bawah
kubur (arah barat) dengan ukuran yang dapat muat mayit.
Ini bila tanah pekuburannya keras.
Adapun bila tanah pekuburannya tidak
keras (gembur) dan mudah longsor maka
yang terlebih afdhal adalah dibuat bentuk “SYAQ” yaitu menggali lobang ditengah-tengah
(bagian bawah) kubur seperti berbentuk sungai, lalu
dibina disekelilingnya dengan batu-bata atau dengan selainnya dan meletakkan
mayit ditengah-tengah.
13.
TATA
CARA MELETAKKAN MAYAT DALAM KUBUR
Wajib meletakkan mayit didalam kubur
dengan membaringkan
dan wajah menghadap qiblat. Dan Sunnat
meng-ifdha (menempelkan) pipi kanan mayit setelah kafannya dibuka pada tanah,
untuk menampakkan istikanah (kerendahan diri) dan dzilli (kehinaan). Dan disunnatkan pula membantali
kepalanya dengan seumpama batu merah/tanah
yang sudah dikepal.
14.
HUKUM
MELETAKKAN MAYIT DALAM PETI
Makruh meletakkan mayit di dalam shunduq (peti),
kecuali karena tanah pekuburan mudah longsor, maka wajib mayat dimasukkan dalam
shunduq (peti).
Haram menanam mayit yang tanpa dengan memberi sesuatu yang bisa menjaga
mayat daari tanah longsor.
15.
MENANAM DUA MAYIT YANG BERLAINAN
JENIS KELAMIN DALAM SATU LOBANG
Haram
menanam dua orang mayit yang berlainan jenis kelaminnya di dalam satu lobang.
Ini bila kedua mayit tersebut (yang ditanam dalam satu lobang) tidak ada
hubungan mahram dan bukan hubungan suami isteri. Apabila antara keduanya ada
hubungaan mahram atau hubungan suami isteri, maka hukumnya Makruh. Sama
hukumnya (makruh) menguburkan mayat yang sama jenis di dalam satu lobang. (Ini
semua perkara haram dan makruh dalam menanamkan mayat dalam satu lobang) kalau
tanpa hajat (kebutuhan yang mendesak) yang mengharuskan. (bila dengan sebab hajat atau sukar
menanamkan kecuali mesti dalam satu lobang, maka tidak haram dan tidak makruh).
16.
MENANAM
MAYIT DI ATAS KUBURAN MAYAT LAIN
Haram menanam mayit di dalam lobang kubur (yang sudah
ditanam) mayit lain, sekalipun sama jenis kelaminnya.
(keharaman ini) sebelum binasa/punah mayat lama. Untuk mengetahui kepunahan
mayat lama tersebut diserahkan penyelidikannya kepada ahli bumi (ahli forensik)
17.
SEPOTONG
TULANG MAYIT DITEMUKAN SEBELUM SELESAI PENGGALIAN BARU
Bila didapatkan sepotong tulang mayit (yang lama) sebelum
selesai penggalian mayit baru, maka wajib menimbunkan tanah galian kembali.
Bila penggalian sudah selesai (sempurna) maka tidak wajib menimbunkan kembali (tanah
galian), dan tulang tersebut (milik mayit lama) boleh ditanam bersama-sama
mayit yang baru.
18. HUKUM MELAKUKAN PEMAKAMAN DIMALAM
HARI
Tidak dimakruhkan melakukan pemakaman /penguburan mayit
dimalam hari, berbeda dengan pendapat Imam Hasan
al-Basri yang memakruhkan. Dan
melakukan pemakaman di siang hari lebih utama daripada malam hari
19. TINGGI TANAH KUBURAN SETELAH
DITIMBUN LEBIH KURANG SEJENGKAL....
Disunnatkan meninggikan timbunan tanah kuburan dengan ukuran
lebih kurang sejengkal. Dan meratakannya lebih aula (utama)
daripada mentasnimkannya (menbuat lancip seperti punuk unta).
20. DOA YANG DIBACA KETIKA MEMASUKKAN
MAYIT KE DALAM KUBUR
Disunnatkan membaca doa ketika
memasukkan mayit ke dalam kubur. inilah doa yang dibaca:
بِسم
الله الرّحمن الرّحيْم بِسْمِ اللهِ وَ باِاللهِ
وَ مِنَ الله عَلى مِلَّةِ رسول الله صلّى الله عليه و سلّم
21. SUNNAT MEMBUMBUHI (MENGEPAL) TANAH DAN
DI LETAKKAN DI SISI MAYIT
Disunnatkan bagi orang yang berada
atas liang kubur (ketika penanaman mayit), membubuhi (tanah yang sudah di
kepal) tiga kali dengan tangannya. Untuk kali yang pertama sambil mengucapkan: مِنْهَا
خَلَقْنَاكُمْ
Dan pada kali yang kedua dengan
ucapan:
مِنْهَا
نُعِيْدُكُمْ
Dan pada kali yang ketiga dengan
ucapan:
وَمِنْهَا
نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرٰى
22. SUNNAT MELETAKKAN (MENANCAPKAN)
PELEPAH KURMA YANG MASIH HIJAU DAN MENABURKAN BUNGA YANG MASIH SEGAR DIATAS
KUBUR
Sunnat meletakkan pelepah kurma yang
masih hijau/segar di atas kubur “sebagai ittiba’ (ikut sunnah Rasul), karena
hal tersebut dapat diringankan azab (bagi simayit di dalam kubur) dengan berkat
tasbih pelepah tersebut.
Dan apa yang biasa dilakukan (oleh
orang-orang) seperti menaburkan bunga yang masih segar adalah (sunnat juga) diqiyaskan
hukumnya dengan pelepah tersebut
23. SUNNAT ZIARAH KUBUR BAGI LAKI-LAKI
DAN MAKRUH BAGI PEREMPUAN
و
يندب (زيارة قبور لرجل) لا لانثى، فتكره لها. نعم، يسن لها زيارة قبر النبي (ص). قال
بعضهم: وكذا سائر الانبياء، والعلماء، والاولياء
Disunnatkan ziarah kubur bagi laki-laki dan
tidak disunnatkan bagi perempuan
bahkan makruh
bagi mereka. Namun disunnatkan (bagi perempuan)
untuk menziarahi kubur Nabi SAW. Sebahagian ulama berpendapat : begitu juga
(disunnatkan) menziarahi kubur para Nabi, Ulama dan Aulia.
24. DOA KETIKA MENANAM BATU NISAN (BATEE
JEURAT) DI ATAS KUBUR
Doa yang dibaca ketika menanam Batu
Nisan di atas kubur mayat adalah sbb:
بِسم
الله الرّحمٰن الرَّحِيْمِ اللّهُمَّ اجْعَلْ هٰذاَ الْحَجَرَةَ رَحْمَةً وَ فْضْلاً
وَاسِعاً فىِ قِبْرِهِ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
25. DOA MENANAM KAYU DI ATAS KUBUR
Doa yang dibaca ketika menanam Kayu
(kayu yang hidup) di atas kubur mayat adalah sbb:
اللّهُمَّ
اجْعَلْ هٰذِهِ الشَّجَرَةَ رَحْمَةً وَ فَضْلاً وَاسِعاً فِي قَبْرِهِ
26. SUNNAT MEMBACA DI ATAS KUBUR APA
SAJA YANG MUDAH DARI AYAT ALQURAN
ويسن
كما نص عليه - أن يقرأ من القرآن ما تيسر على القبر، فيدعو له مستقبلا للقبلة.
Dan disunnatkan membaca di atas kubur apa saja yang mudah dari
ayat AlQuran, lalu berdoa bagi mayit dalam
keadaan menghadap qiblat.
27. SUNNAT MEMBERI SALAM BAGI PEZIARAH
KUBUR TERHADAP AHLI KUBUR
وسلام
لزائر على أهل المقبرة عموما، ثم خصوصا، فيقول: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ
مُؤْمِنِيْنَ عند أول المقبرة
ويقول
عند قبر أبيه مثلا السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا
وَالِدِيْ
Dan disunnatkan memberi salam bagi peziarah kubur terhadap
ahli kubur dengan memberi salam secara umum
kemudian memberi salam khusus. Berkata dengan salam umum ketika mula-mula masuk
maqbarah (pemakaman):
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ
Dan mengucapkan (oleh peziarah)
ketika mendekati kubur orang tuanya dengan ucapan:
السَّلاَمُ
عَلَيْكَ يَا وَالِدِيْ
-------------------------------------------------------------------------
وَالله
ُأَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
Sumber Kitab:
-Fathul Mu’in juzu’ 3
-Risalah Kumpulan Doa-Doa Peusijuk dan Doa mengurus Mayit
No comments:
Post a Comment